27 Februari 2001, 20.00
PERNYATAAN
SIKAP
PIMPINAN
PUSAT MUHAMMADIYAH
Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan
senantiasa memohon ampunan dan kekuatan Allah SWT, setelah mencermati perkembangan
kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan
hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengutuk
keras tragedi Sampit yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang
selama ini menjadi pegangan bangsa Indonesia. Untuk itu Pemerintah Pusat dan Daerah perlu
segera menunjukkan kesigapan dan kesungguhan dalam menangani tragedi
tersebut. Selain
penanganan terhadap para pengungsi yang perlu didukung semua pihak, diperlukan tindakan
yang komprehensif agar pembersihan etnis (ethnic cleansing) tidak terulang lagi
pada masa-masa yang akan datang.
2.
Muhammadiyah
amat prihatin terhadap upaya-upaya nyata dari ke-lompok tertentu yang secara sengaja dan
terencana mengembangkan perbedaan pandangan politik menjadi konflik horizontal. Seluruh
kekuatan bangsa, terutama pimpinan nasional, perlu menyadari bahwa eskalasi konflik
horizontal tersebut sangat mengancam keberadaan bangsa dan negara, dan karenanya perlu
ditanggulangi secara bijak dan penuh kesungguhan.
3.
Muhammadiyah
amat prihatin dan menyesalkan berkembangnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak
menentu, sebagai akibat dari:
§ timbulnya
budaya kekerasan, baik kekerasan politik
maupun politik kekerasan, seperti yang terjadi di Jawa Timur dan daerah lain;
§ merosotnya
kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia yang berdampak pada semakin kuatnya
keraguan para investor;
§ semakin
menurunnya kemampuan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional, sebagai akibat tidak
adanya konsistensi kebijakan.
4.
Muhammadiyah
memandang kepemimpinan nasional yang ada sudah tidak lagi memiliki legitimasi moral dan
sosial yang diperlukan untuk melaksanakan pemerintahan yang efektif dan
amanah. Oleh
kerana itu diperlukan adanya kearifan dan keikhlasan serta kenegarawanan untuk secara legowo
memungkinkan terjadinya upaya penyelamatan kepemimpinan nasional secara
konstitusional.
5.
Muhammadiyah
mengimbau agar Wakil Presiden mengambil langkah-langkah dalam mengatasi disintegrasi
masyarakat dan bangsa serta langkah penyelamatan kepemimpinan
nasional. Kami
yakin seluruh komponen bangsa - yang cinta akan kedamaian, keadilan dan yang lebih
mengutamakan kepentingan bangsa akan mendukung upaya penyelamatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari jurang kehancuran.
Demikian
pernyataan kami. Semoga Allah SWT memberi petunjuk dan kekuatan kepada bangsa Indonesia
untuk dapat segera ke luar dari situasi krisis yang berkepanjangan
ini.
Nasrun Minallah wa Fathun Qari
Jakarta,05
Dzulhijah 1421 H
28
Fabruari 2001 M
Pimpinan
PusatMuhammadiya
Ketua,
Wakil Sekretaris,
Prof.
Dr. H.A. Syafii Maarif
Drs.
H. Hajriyanto Y. Thohari, MA
|